TechHijau.my.id - ASUS Zenfone Go ZC500TG |
ASUS Zenfone Go via ASUS |
Admin sudah lama memakai perangkat Android besutan merk Asus varian Zenfone Go ZC500TG (Z00VD) ini sejak awal masuk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Agustus 2016 yang bisa dihitung dipakai selama 4 tahun lamanya. Berhubungan tidak ada biaya juga untuk upgrade smartphone, jadi Admin masih bertahan dengan perangkat ini.
ASUS Zenfone Go ZC500TG (punya Admin) |
Walaupun, pada saat itu Admin sudah lama mengidam-idamkan dengan smartphone dengan konektivitas 4G dan prosesor Qualcomm terbaru di kelas menengah sebagai contohnya Snapdragon 636 dan Snapdragon 660 pada tahun 2018 lalu. Oke, mari kita bahas tuntas dari smartphone lama Admin dibawah ini
Harga
Dimulai pada tahun 2015, Asus Zenfone Go ZC500TG ini sudah dirilis resmi di Indonesia. Berdasarkan harga dari situs resmi Asus, bahwa harga smartphone ini dibandrol seharga Rp. 1.499.000 untuk varian 16 GB ROM / 2 GB RAM dan Rp. 1.399.000 varian 8 GB ROM / 2 GB RAM.
Pada waktu itu kita ketahui smartphone ini masih tergolong kelas menengah kebawah (mid-range), namun dengan harga yang murah, karena tabungan untuk beli smartphone adanya segitu. Minimal punya lah smartphone sebagai pelajar seperti Admin hehe.
Dulu pas waktu beli pada Agustus 2016, harga yang Admin beli dulu di daerah Kota Malang tempat kiosnya di IndoCell Malang seharga Rp. 1.400.000 (16 GB/2 GB) dan plus Anti-Break (sejenis tempered glass) seharga Rp. 95.000 yang gunanya perlindungan ekstra layar smartphone dari goresan dan cocok untuk layar sentuh (mengkilat seperti kaca).
Dulu pas waktu beli pada Agustus 2016, harga yang Admin beli dulu di daerah Kota Malang tempat kiosnya di IndoCell Malang seharga Rp. 1.400.000 (16 GB/2 GB) dan plus Anti-Break (sejenis tempered glass) seharga Rp. 95.000 yang gunanya perlindungan ekstra layar smartphone dari goresan dan cocok untuk layar sentuh (mengkilat seperti kaca).
Harga Zenfone Go ZC500TG (Tokopedia) |
Spesifikasi
Spesifikasi via ASUS |
Chipset
Hasil skor performa dari AnTuTu Benchmark 7 |
Dibantu dalam hal pengolah grafis GPU Mali-400MP2 dengan kecepatan core maksimum 500MHz untuk menjalankan grafis, render gambar, video dan game ringan dengan lancar. Meskipun untuk penggunaan chipset sekarang sudah ketinggalan jaman. Walaupun begitu, masih bisa digunakan selama perangkat masih bisa mengolah digital untuk aktivitas yang ringan-ringan saja. Contohnya seperti membuka socmed ringan, melihat email, mengedit file dokumen, game yang sederhana, dsb.
Memori
Urusan storage Zenfone Go ZC500TG yang Admin punya tersedia eMMC dengan kecepatan Read up to 10MB/s & Write up to 5MB/s dengan kapasitas 16 GB untuk memori internal dan LPDDR3 dengan kecepatan maksimal 533MHz berkapasitas 2 GB untuk memori RAM.
Dengan ukuran sebesar itu, masih bisa dipakai untuk aktivitas ringan seperti game ringan, socmed, browsing, dan lain lain belaku pada tahun 2016-2018. Namun sayangnya, Admin rasakan pada tahun 2019 ini sudah mulai memenuhi kapasitas untuk menanggung ukuran aplikasi yang terinstal, solusinya beralih ke aplikasi yang lebih ringan atau versi lite.
Dengan ukuran sebesar itu, masih bisa dipakai untuk aktivitas ringan seperti game ringan, socmed, browsing, dan lain lain belaku pada tahun 2016-2018. Namun sayangnya, Admin rasakan pada tahun 2019 ini sudah mulai memenuhi kapasitas untuk menanggung ukuran aplikasi yang terinstal, solusinya beralih ke aplikasi yang lebih ringan atau versi lite.
Baterai
Geekbench 4 - Skor tes baterai |
Secara teoritis dan dari pengalaman Admin, semakin lama jangka waktu baterai yang digunakan maka akan semakin berkurang kapasitas baterai aslinya. Biasanya penurunan performa baterai ini akan berkurang pada saat pengguna menggunakan baterai smartphone kisaran sekitar 2-3 tahun akan terasa perbedaan waktu dibandingkan beli baru dulu.
Sistem Operasi
Android 5.1 (Lolipop) |
Tampilan home (ROM bawaan ZenUI) |
ROM ZenUI Android 5.1 (Lolipop) |
Costum ROM AOSP Android 7.1 (Nougat) |
Layar
Layar - ASUS Zenfone Go ZC500TG |
Nonton Anime di ASUS Zenfone Go ZC500TG |
Kamera
Dalam urusan fotografi, Zenfone Go ZC500TG ini lumayan lah sudah cukup bagus dengan bantuan aplikasi bawaan Asus Pixel Master Camera ada fitur efek bokeh (background blur) walaupun hanya mengandalkan satu unit kamera belakang sebesar 8 megapixel (MP) dengan bukaan f/2.0 membuat dapat menerima cahaya saat mengambil gambar lebih jelas dan juga disertai dengan fitur kamera auto-fokus (AF).
Tak lupa pula terdapat kamera depan sebesar 2 MP dengan bukaan f/2.4, walaupun bukaan diafragmanya kecil dengan resolusi seadanya. Jadi kalau ditanya kualitasnya standar-standar saja untuk keperluan video call dan foto selfie.
Hasil Foto Landscape ASUS Zenfone Go ZC500TG 8MP (3264 x 2448) Compressed |
Hasil Foto Portrait ASUS Zenfone Go ZC500TG 8MP (3264 x 2448) Compressed |
Build Quality
Pada segi bahan, sayangnya masih berbahan plastik di bagian belakang bodi dan frame. Namun, yang Admin mendapatkan kesan dari desain Asus Zenfone Go, ada bagian didagu dan tombol disamping ada aksen spiral yang membuat penampilan dan rasa sedikit premium (mewah).
Walaupun bodi dan frame terbuat dari plastik, menurut Admin justru berat dari smartphone ini lebih ringan dengan berat sekitar 135gr saja. Apalagi dengan dimensi layar 5 inci membuat smarphone ini pas saat disimpan di saku.
Smartphone ini juga dilengkapi dengan Dual SIM (Micro-SIM) yang dilengkapi dengan slot lagi untuk Kartu SD Memori yang artinya bisa Hybrid berjalan bersamaan. Namanya juga baterai bisa dilepas, jadi ya gak masalah dalam hal ini (bukan SIM Tray dengan SIM Ejector-nya).
Konektivitas
Untuk konektifitas, seperti biasa Zenfone Go ZC500TG ini masih menggunakan jaringan 3.5G HSPA saja untuk data seluler. Pada bagian Wi-Fi menggunakan Wi-Fi 802.11 b/g/n dan dilengkapi Tethering Hotspot, Bluetooth versi 4.0 Advanced Audio Distribution Profile (A2DP), A-GPS, dan menggunakan micro USB 2.0 dan belum mendukung fitur On-the-Go (OTG).
Penilaian
Ini adalah penilaian secara subjektif Admin sendiri (pribadi) saja ya ketika memakai perangkat ini beberapa tahun. Berikut kelebihan dan kekurangan yang Admin rasakan dibawah ini.
Kelebihan
- Berat yang tergolong sangat ringan hanya 135gr.
- Layar 5 inci membuat ukuran smartphone yang ringkas dan bisa pas masuk ke saku.
- Baterai bisa dicopot (ketika hang, freez, stuck sangat membantu).
- Dual-SIM dengan KartuSD.
- Layar IPS membuat kualitas layar tajam dan warna akurat pada kelasnya.
- Terdapat kamera auto-fokus dan hasil kamera yang dihasilkan lumayan bagus pada kelasnya.
Kekurangan
- Jaringan Masih 3G (3.5G / H+).
- Berbahan bodi plastik.
- Performa dari spesifikasi kurang memuaskan (untuk tahun 2020 keatas).
- Tidak mendapatkan dukungan upgrade OS.
- ZenUI masih versi 1.0 (Jadul), banyak aplikasi Asus yang seharusnya ada tapi tidak ada jika dibandingkan dengan seri Zenfone Go lain.
- Baterai 2070mAh tergolong kecil, apalagi penggunaan sudah lama (2-3 tahun) lamanya lebih boros penggunaannya hanya 2-3 jam, karena prosesor ARM Cortex-A7 yaitu core khusus untuk cluster performa (agak boros) tidak adanya cluster hemat daya (ARM Cortex-A5). Dulu sempat awet sampai 6-7 jam dalam kondisi baterai prima (baru).
Kesimpulan
Alasan Admin kurang cocok untuk tahun 2020 ini, karena sudah jelas dari spesifikasi yang dibawakannya sudah tidak relevan lagi, dan tidak mampu mengikuti perkembangan software yang terbaru, berat dan boros resource.
Apalagi smartphone ini dari dulu sudah stagnan pada versi Android 5.1 (Lolipop), namun bisa diakali dengan cara meng-upgrade melalui Costum ROM yang mendukung Android 6 (Marshmallow) s.d Android 7.1.2 (Nougat).
Nah begitulah pengalaman Admin ketika memakai perangkat Android dari Asus Zenfone Go ini. Jika ada pertanyaan, pengalaman lain atau masalah tentang Asus Zenfone Go atau mau berbagi kisah dan pengalamanmu, kalian bisa tuliskan pendapatmu dibawah kolom komentar yang kosong ini ya.
Oh iya, buat yang belum tahu. Admin sekarang sudah memakai Android baru sebagai daily driver. Contohnya, kalian bisa lihat screenshot di artikel sebelumnya. Nantikan review selanjutnya ya, terima kasih atas menyempatkan baca artikel dan curhat dari Admin ini. Sekian dan sampai ketemu lagi dilain kesempatan gaes!
Oh iya, buat yang belum tahu. Admin sekarang sudah memakai Android baru sebagai daily driver. Contohnya, kalian bisa lihat screenshot di artikel sebelumnya. Nantikan review selanjutnya ya, terima kasih atas menyempatkan baca artikel dan curhat dari Admin ini. Sekian dan sampai ketemu lagi dilain kesempatan gaes!
Tags: Android Editorial Review